BUERINAS.com Rakyat Merdeka – Perkembangan digital dan teknologi Artificial Intelligence (AI) menjadi peluang dan tantangan bagi jurnalis dalam menjalankan tugasnya mencari dan membuat berita.
“Kuasai teknologi informasi dan melakukan transformasi menyeluruh di semua lini, termasuk penggunaan AI. Jika ini tidak dilakukan, jurnalis akan mengalami kesulitan dan kalah bersaing dengan yang lain,” ujar Dosen Akademi Televisi Indonesia (ATVI) Suradi.
Hal tersebut disampaikan Suradi saat memberikan pelatihan jurnalistik di SMA Plus PGRI Cibinong, Bogor, akhir pekan lalu. Pada pelatihan yang dikemas dalam kegiatan bertajuk “Studentday Jurnalistik” ini diikuti 45 siswa-siswi Kelas X-XI SMA Plus PGRI Cibinong.
Pelatihan bertema “Tantangan Pers Era Smart Society 5.0, Profesi Jurnalis di Era Smart Society 5.0 dan Literasi Media Digital Media Massa Tantangan Pers, Khususnya Jurnalis”.
Menurut Suradi, media sosial juga menjadi saingan para jurnalis. Jurnalis harus menjadikan media sosial sumber berita alternatif untuk membaca situasi perkembangan di masyarakat untuk ditindaklanjuti dalam reportase.
Jurnalis senior ini mengatakan, dengan perkembangan teknologi informasi ditambah makin tingginya kebutuhan AI, pola kerja berubah, sikap, dan kecepatan, serta ketepatan dalam menyempaikan berita.
Dalam kegiatan ini para siswa didampingi Pembina Studentday Jurnalistik SMA Plus PGRI Cibinong, Dian Adesti dan juga guru pembina, Ibu Wirya Aini.
Pembina Studentday Jurnalistik SMA Plus PGRI Cibinong, Dian Adesti mengatakan, diskusi ini diikuti oleh seluruh siswa yang tergabung di kelas jurnalistik dan digelar untuk mengenal seperti apa peran dan tantangan jurnalis era Society 5.0 yang dihadapkan pada perkembangan teknologi yang super cepat.
Menurutnya, jurnalis menghadapi tantangan yang berat, di tengah berbagai kemudahan yang ditawarkan teknologi, dan melimpahnya informasi. Di sisi lain, jurnalis juga harus mampu menyajikan informasi yang berkualitas, menjadi pembeda diantara menjamurnya berbagai platform sosial media.
Karena itu diskusi jurnalistik dengan mengundang praktisi seperti ini menjadi salah satu hal yang bisa meningkatkan wawasan siswa. “Saya berharap siswa dapat terbuka wawasan mengenai tantangan dan peluang profesi jurnalis di era digital. Supaya menjadi jurnalis yang memiliki kredibilitas dan selalu bersemangat untuk terus memberikan informasi positif kepada masyarakat,” tutur Dian.
Hal senada juga dituturkan Salma Nurhaliza, siswi kelas XI SMA Plus PGRI Cibinong. Ia mengaku mandapat banyak manfaat dari kegiatan seperti ini. Menurut dia, banyak ilmu baru yang didapat melalui diskusi tersebut. Misalnya, tentang strategi atau kiat-kiat agar eksistensi dari peran jurnalis tidak hilang tergantikan sama zaman yang semakin modern.
“Kegiatan seperti ini juga bisa melatih kami berpikir kritis dalam menyampaikan argumen selama diskusi,” tutupnya.https://asiafyas.com/