Seluruh korban luka dan meninggal akibat tabrakan KA Turangga dengan KA Lokal Bandung Raya, akan diberikan santunan oleh PT Jasa Raharja. (Sumber: DJKA)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Vyara Lestari
BANDUNG, KOMPAS.TV – PT Kereta Api Indonesia atau KAI menyampaikan telah berhasil mengevakuasi 8 unit KA Turangga dan 6 unit kereta Commuterline Bandung Raya usai mengalami kecelakaan di km 181+700 Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
VP Public Relations PT KAI Joni Martinus mengatakan saat ini masih ada 2 unit lokomotif dan 4 unit kereta yang belum dievakuasi.
“Saat ini, KAI telah berhasil mengevakuasi 8 unit kereta Turangga dan 6 unit kereta Commuterline Bandung Raya. Sehingga yang masih tersisa di lokasi kejadian yaitu 2 unit lokomotif dan 4 unit kereta,” kata Joni dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (5/1/2023).
Baca Juga: Santunan untuk Korban Kecelakaan KA Turangga dan Commuter Line: Meninggal Rp50 Juta, Luka Rp20 Juta
Joni menyampaikan, KAI terus melakukan evakuasi terhadap bekas rangkaian kereta yang masih berada di lokasi Kecelakaan Kereta Api (KKA).
KAI bersama seluruh pemangku kepentingan berusaha semaksimal mungkin agar proses evakuasi dapat tuntas dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Dalam proses evakuasi tersebut, kata dia, sebanyak 200 personel dikerahkan, terdiri dari tim KAI, KAI Commuter, BTP wilayah Jabar Kemenhub, Basarnas, dan pemangku kepentingan terkait lainnya.
Untuk mengevakuasi rangkaian kereta dan lokomotif, PT KAI menggunakan alat berat berupa 3 unit crane, 6 unit dongkrak elektrik, serta peralatan pendukung alat berat lainnya.
Adapun material yang digunakan dalam proses perbaikan jalur tersebut yaitu 100 buah bantalan rel.
Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo, mengatakan tiga unit crane yang dikerahkan berasal dari Bandung, Solo, dan Cirebon. Menurutnya, proses evakuasi akan memakan waktu cukup lama.https://www.youtube.com/embed/L33RfL9oHm0?rel=0
Baca Juga: Kesaksian Warga Lihat Detik-Detik Tabrakan KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya di Cicalengka
“Ini akan memakan waktu karena cukup banyak kereta yang anjlok, namun kita masih upayakan secepatnya dengan mendatangkan crane baik dari Bandung maupun dari Solo dan juga dari Cirebon,” kata Didiek.
Didiek mengungkapkan pihaknya bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih terus menginvestigasi penyebab kecelakaan KA di Cicalengka.
“Kami bersama dengan Pak Dirjen dan Ketua KNKT akan melakukan investigasi mengenai penyebab kecelakaan ini untuk menjadi pembelajaran ke depan. Saya rasa itu,” katanya.
Sementara update korban dalam https://berdasarkanapa.com kejadian ini hingga Jumat (5/1) pukul 15.00 WIB yaitu 4 petugas meninggal dunia yakni masinis, asisten masinis, pramugara, dan petugas keamanan.
Selain itu, 33 orang mengalami luka-luka yang dirawat di RSUD Cicalengka sebanyak 26 orang, RS AMC 2 orang, RS Edelweiss 2 orang, dan RS Santosa 3 orang.