Personel band Stinky Reborn: Rendra, Irwan Batara, dan Ferdi saat jumpa pers menanggapi larangan membawakan lagu oleh Ndhank Surahman di daerah Jurangmangu, Tangerang Selatan, Selasa (2/1/2024). (Sumber: (KOMPAS.com/MELVINA TIONARDUS))
Penulis : Dian Nita | Editor : Gading Persada
JAKARTA, KOMPAS.TV – Gitaris band Stinky Reborn, Irwan Batara mengaku sudah sempat bernegoisasi dengan mantan gitaris Stinky, Ndhank Surahman Hartono.
Dalam negoisasi tersebut, Irwan mengatakan Ndhank meminta jatah royalti sebesar Rp10 juta setiap lagu “Mungkinkah” dibawakan.
Irwan pun menyatakan tak bisa menuruti permintaan Ndhank terkait royalti lagu “Mungkinkah” tersebut.
“Dia minta Rp 10 juta, gila lo, sekali main, dia nulis asal doang itu, ‘Gue minta 10 juta nih’,” ungkap Irwan Batara, saat jumpa pers di kawasan Jurangmangu, Tangerang Selatan, Selasa (2/1/2024).
Ia mengaku pihaknya selama ini sudah memberi royalti kepada Ndhank Rp250.000 setiap lagu “Mungkinkah” dibawakan.
Baca Juga: Respons Stinky dan Andre Taulany Usai Disomasi Ndhank Tak Boleh Bawakan Lagu “Mungkinkah”
Hal itu juga telah disepakati oleh dua personel Stinky Reborn untuk memberikan Rp250 ribu untuk Ndhank dari honor yang mereka terima ketika menyanyikan lagu itu.
“Ini fluktuasi (nominalnya). Satu lagu kita hargai Rp250.000. Cukup lah. Kalau dari KCI dan publisher https://cingengkali.com kan lebih kecil lagi, malah cuma berapa ribu doang,” ujar Irwan, dikutip dari Kompas.com.
Menurut Stinky Reborn, jumlah tersebut sudah sangat sesuai daripada tidak memberikan sama sekali.
Diberitakan Kompas.tv sebelumnya, Ndhank melayangkan somasi terbuka kepada Stinky dan mantan vokalis Stinky, Andre Taulany untuk tidak membawakan lagu “Mungkinkah”, “Jangan Tutup Dirimu” dan lagu lain yang diciptakan Ndhank.